Tips Cara Mendapatkan Makanan Halal di Jepang
Indonesia mendapat semakin banyak orang yang ingin bekerja di Jepang, namun lingkungan di Jepang tidak begitu mendukung bagi kebutuhan agama. Bagi orang Islam yang pertama kali tinggal di Jepang, akan sedikit sulit karena ada makanan yang tidak boleh dikonsumsi menurut keyakinan mereka. Artikel ini menyusun informasi agar orang Indonesia yang pergi bekerja ke Jepang dengan Magang Jepang atau Tokutei Ginou dapat memperoleh dukungan dalam menjalani gaya hidup halal di Jepang, jadi pastikan untuk merujuk artikel ini sebelum pergi ke Jepang.
Di Jepang, sertifikasi halal belum begitu umum
Belakangan ini, kesadaran akan halal di Jepang sedikit demi sedikit meningkat, tetapi pada saat ini belum mencapai tingkat di mana umat Islam dapat menjalani gaya hidup makan yang nyaman di Jepang. Oleh karena itu, bagi mereka yang akan bekerja di Jepang, atau yang berencana untuk belajar di sekolah bahasa Jepang atau universitas di Jepang, perlu untuk memeriksa sendiri apakah makanan tersebut halal atau aman untuk dikonsumsi.
Orang Muslim sebaiknya berhati-hati dengan masakan Jepang.
Masakan Jepang sering menggunakan daging babi dan alkohol sebagai bumbu. Selain itu, daging sapi dan ayam di Jepang tidak disembelih sesuai dengan aturan Islam. Mulailah dengan mengingat jenis masakan yang menggunakan daging babi dan alkohol.
Daging babi
Banyak masakan Jepang yang mencantumkan kata “豚 = Babi” di nama masakannya, sehingga mudah dikenali. Namun, sulit untuk mengetahui apakah suatu makanan merupakan produk olahan yang mengandung daging babi. Meskipun bahan-bahan yang digunakan dalam makanan olahan Jepang biasanya tercantum, informasi tentang apakah suatu bahan seperti “gelatin” berasal dari babi atau sapi jarang disertakan. Jika dalam daftar bahan tertera “ゼラチン = gelatin (牛由来 = dari sapi, 魚由来 = dari ikan)”, maka produk tersebut halal dan bisa digunakan oleh umat Islam.
Babi sebagai Bahan Baku Makanan Olahan
- ラード – Lemak babi
- グリセリン – Gliserin
- 豚脂 – Lemak babi
- たん白加水分解物 – Hidrolisat protein
- ショートニング – Shortening
- ポークエキス – Ekstrak daging babi
- ブイヨン – Kaldu
- ゼラチン – Jelatin
- コラーゲン – Kolagen
- 乳化剤 – Emulsifier
Alkohol
Mereka yang berpikir bahwa mereka tidak perlu khawatir tentang alkohol selama mereka tidak minum, harus berhati-hati. Di Jepang, alkohol seringkali digunakan dalam bumbu dan masakan. Alasan penggunaan alkohol dalam masakan Jepang adalah untuk menghilangkan bau amis dari bahan makanan, membuat daging menjadi lebih lembut, dan memberikan rasa dan aroma pada masakan.
Bumbu yang Mengandung Alkohol
- 醤油 – Kecap asin
- みりん – Mirin
- 酢 – Cuka
- 味噌 – Miso
- ケチャップ – Saus tomat (tercantum bahan baku cuka)
- マヨネーズ – Mayones (tercantum bahan baku cuka)
Memeriksa apakah halal atau haram
Ketika makan di luar di Jepang, restoran dengan label halal sangat jarang ditemui. Kebanyakan pelayan restoran tidak tahu saat ditanya. Jika Anda ingin memastikan saat makan di luar, berikut adalah frasa untuk menanyakan apakah daging babi atau alkohol digunakan di restoran, jadi orang yang pergi ke Jepang harus mengingatnya!
Frasa Bahasa Jepang di Restoran/Toko untuk Orang Islam
すいません。豚肉を使っていない料理はどれですか?
Permisi, menu mana yang tidak menggunakan daging babi?
すいません。豚肉を使っていない料理でおすすめはありますか?
Permisi, apakah Anda punya rekomendasi untuk hidangan tanpa daging babi?
すいません。この料理に豚は使われていますか?(Sambil menunjuk menu dengan jari)
Permisi, apakah hidangan ini menggunakan daging babi?
すいません。豚が使われていないおすすめの料理は何ですか?
Permisi, ada rekomendasi hidangan tanpa daging babi?
すいません。これは豚を使っていますか?(Sambil menunjuk menu atau Produk di toko dengan jari)
Permisi, apakah ini menggunakan daging babi?
Ayo Kerja ke Jepang!
Jobjepang.com adalah platform yang memperkenalkan pendidikan bahasa Jepang di lembaga pelatihan bahasa Jepang (LPK), pendidikan bahasa Jepang online, serta kesempatan magang dan pelatihan khusus (Tokutei Ginou) di Jepang kepada orang Indonesia yang ingin bekerja di Jepang. Jika Anda memiliki keinginan untuk bekerja di Jepang, jangan ragu untuk menghubungi Jobjepang.com!